Tradisi Unik di Jawa Tengah
Tahukah anda? bahwa di jawa tengah memiliki banyak sekali tradisi yang masih dijalankan.
Apa aja sih Tradisi itu? Mari kita kaji bersama-sama.
1. Tradisi Ruwatan
Ruwatan artinya diruwat atau dibebaskan. Acara ini diharapkan mampu menghilangkan kutukan, hukuman yang menimbulkan bahaya atau malapetaka. Acara Ruwatan adalah salah satu tradisi jawa yang dilakukan pada anak-anak yang memiliki rambut ikal atau keriting. anak-anak ini harus diruwat agar terhindar dari malapetaka yang terjadi. Biasanya Tradisi Ruwatan ini dilakukan dengan cara pagelaran wayang kulit dengan tokoh murwakala, dilanjutkan acara siraman lalu rambut dipotong. Setelah itu dilanjutkan menaman ptotongan rambut tersebut. yang terakhir diadakan tirakatan
2. Tradisi Padusan
Tradisi ini dilakukan saat sebelum bulan puasa yakni H-1 sebelum puasa ramadhan, padusan yang berarti adus atau mandi di air kolam, umbul, sendang, sungai maupun sumber mata air lain. tradisi padusan bertujuan un tuk pensucian diri sehingga dalam melaksanakan puasa di bulan ramadhan tubuh menjadi suci. Dengan tradisi padusan ini diharapkan dapat lancar puasa ramadhannya. tradisi ini sampai saat ini masih banyak dilakukan di semua kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua.
3. Tradisi Nyadran
Nyadran berasal dari kata sadran yang memiliki arti keyakinan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sebelum bulan suci ramadhan (rajab, ruwah) dan saat menyambut musim panen sebagai rasa syukur kepada tuhan atas hasil bumi yang diperoleh masyarakat setempat. Dengan tradisi ini masyarakat berharap dapat mempererat tali persaudaraan masyarakat setempat, mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan dan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur, hingga bertujuan pembersihan diri sebelum memasuki bulan puasa.
Tradisi ini biasanya memuat kegiatan ziarah, bersih-bersih makam, Doa bersama hingga makan bersama. Kota yang masih menjalankan tradisi ini yakni kota Semarang, Boyolali, Yogyakarta, Temangung, Bojonegara dan lain sebagainya.
4. Tradisi Kenduren
Tradisi kenduren atau slametan ini berasal dari suku jawa. Kenduri merupakan perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa ataupun untuk meminta berkat dari tuhan. Tradisi ini dilakukan setelah maghrib ataupun isya yang dipimpin oleh seorang pemuka agama seperti kyai, sesepuh, atau yang lainnya. Tradisi ini sebagai bentuk upacara doa kepada sang pencipta. permohonan yang biasanya dilakukan yakni meminta keselamatan dan mengabulkan apa yang diinginkan pemilik hajat. dalan tradisi jawa kenduren terdiri dalam beberapa macam yakni Selapanan, Puputan, Wetonan, Likuran, Sabanan, Ba'dan, Ujar, dan muludan.
Kenduri selapanan adalah tradisi yang biasanya dilakukan untuk mendoakan sang anak agar terhindar dari penyakit dan berbeakti pada orang tua, taat pada agama, dan terhindar dari bahaya dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. tradisi kenduri selapanan ini biasanya dilakukan saat sang bayi berumur 35 hari
Kenduri Puputan adalah tradisi yang biasnaya dilakukan untuk memperingati terlepasnya tali pusar pada bayi. biasanya tradisi ini dilakukan setelah tali pusar terlepas dari bayi sekitar 35 hari. biasanya tradisi ini dilakukan bersamaan t]dengan tradisi selapanan.
Kenduri wetonan adalah tradisi yang biasanya dilakukan untuk acara syukuran karena bayi yang dikandung telah lahir di dunia dengan sehat wal afiat.
Kenduri likuran adalah tradisi jawa yang biasanya dilakukan untuk memperingati hari puasa yang telah dilaksanakan selama 21 hari dan biasanya tradisi ini dilakukan untuk memperingati turunya alqur-an, biasanya dilaksanakan oleh semua warga desa dengan membawa berkat sendiri-sendiri.
Kenduri Sabanan(Munggahan) adalah tradisi jawa yang biasanya dilakukan untuk menaikkan leluhur orang jawa sebelum memasuki bulan puasa. upacara ini dilakukan saat akhir bulan sya'ban sebelum tradisi nyekar ke makam.
Kenduri Ba'dan adalah tradisi jawa yang biasanya dilakukan pada 1 syawal atau saat hari raya idul fitri yang bertujuan menurunkan arwah leluhur ke tempat
kenduren ujar adalah tradisi kenduri yang biasanya digelar jika suatu keluarga jawa mempunyai hajat atau tujuan, misalnya khitanan, pernikahan dll
kenduren muludan adalah tradisi jawa yang digelar saat tanggal 12 bulan mulud untuk memperingati maulid nabi Muhammad SAW.
5. Tradisi Larung Saji
Larung saji atau biasa disebut tradisi larungan atau tradisi petik laut, tradisi ini dilakukan setiap tahun sekali dengan perhitungan kalender jawa setiap jumat pon bulan ruwah. tradisi ini bertujuan bentuk syukur masyarakat terhadap hasil laut yang telah tuhan berikan kepada mereka. tradisi ini lakukan di laut. larung sesaji masih dijalanlan di daerah jember, Pati, Pekalonggan, blitar, Magetan, maupun Purbolinggo.
Jadi Tradisi Jawa yang sampai saat ini masih dilestarikan ialah Ruwatan, Padusan, Nyadran, Kecduren dan Larung saji. Tradisi ini masih banyak dilakukan di daerah Boyolali, Jogjakarta, Magetan, Jawa Timur, dan kota lainnya yang masih kental dengan budaya.
Comments
Post a Comment